PENYUSUNAN
RENCANA
KERJA SEKOLAH
(RKS)
TAHAP I: IDENTIFIKASI TANTANGAN
Langkah-langkah
untuk mengidenfikasi Tantangan adalah sebagai berikut:
- Menyusun Profil Sekolah;
- Mengidentifikasi Harapan Pemangku Kepentingan;
- Merumuskan Tantangan Sekolah;
- Menetapkan Tantangan Utama Sekolah.
Menyusun Profil Sekolah
Profil
Sekolah adalah gambaran yang jelas dan lengkap tentang situasi
sekolah saat ini, serta perbandingannya dengan tahun-tahun
sebelumnya. Oleh sebab itu, profil sekolah harus disusun dengan
seksama dan seobjektif mungkin. Akan lebih baik bila profil sekolah
juga memberi gambaran perbandingan dengan sekolah lainnya di wilayah
yang sama. Informasi yang ada di dalam profil sekolah berguna untuk
membantu para pemangku kepentingan dalam menyusun Rencana Kerja
Sekolah. Dengan profil sekolah, para pemangku kepentingan dapat
membuat rencana kerja yang didasarkan pada kondisi nyata sekolah.
Profil
Sekolah akan menunjukkan kinerja sekolah misalnya, bagian yang
mengalami perbaikan atau peningkatan, bagian yang masih tetap, dan
bagian yang mengalami penurunan.
Profil
Sekolah perlu dibandingkan dengan profil atau kinerja rata-rata
sekolah di kecamatan atau kabupaten/kota di tempat sekolah tersebut
berada.
RKS
memuat 8 (delapan) komponen standar nasional pendidikan disesuaikan
komponen akreditasi sekolah,
sebagai berikut:
- Standar Isi
- Standar Proses
- Standar Kompetensi Lulusan
- Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
- Standar Sarana dan Prasarana
- Standar Pengelolaan
- Standar Pembiayaan
- Standar Penilaian
Bidang Sasaran
1: Standar Isi
Profil
ini memberikan informasi apakah sekolah
telah memenuhi kewajibannya dalam menyediakan berbagai dokumen yang
berkaitan dengan Standar Isi, misalnya :
- Apakah sekolah sudah memiliki dokumen kurikulum sekolah
- Profil : Standar Isi
- Ketersediaan dokumen kurikulum sekolah
- Sekolah mengembangkan kurikulum sekolah
- Mekanisme pengembangan kurikulum sekolah
- Pembentukan tim pengembang kurikulum
- Kurikulum sekolah disusun setiap tahun dan disahkan oleh pejabat yang berwenang
- Dokumen kurikulum sekolah dilengkapi silabus dan RPP sebagai lampiran
- Sekolah mengembangkan silabus sesuai pedoman dari BSNP
- Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai dengan rencana
- Program pengembangan diri
- Sekolah memiliki Daftar KKM untuk setiap mata pelajaran atau tema
- Sekolah memiliki kalender pendidikan (Kaldik) yang berlaku dan disesuaikan kebutuhan sekolah
- Bagaimana sekolah menyusun dokumen kurikulum ?
- Apakah isi dan sistematika dokumen kurikulum sekolah telah sesuai dengan pedoman dari BSNP
- Siapa saja yang dilibatkan sekolah dalam menyusun dokumen kurikulum sekolah ?
- Apakah dokumen kurikulum sekolah telah disetujui dan disahkan oleh pejabat yang berwenang ?
- Apakah dokumen kurikulum sekolah dilengkapi dengan silabus dan RPP sebagai lampiran ?
- Apakah sekolah telah melaksanakan semua rencana yang tertuang di dokumen kurikulum secara konsisten dan kontinyu ?
- Apakah sekolah memiliki program pengembangan diri bagi peserta didik ?
- Apakah sekolah menyusun Daftar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) tiap mapel?
- Apakah sekolah menyusun kalender pendidikan dan menjadwalkan awal tahun pelajaran, minggu efektif, pembelajaran efektif, dan hari libur ?
Bidang
Sasaran 2:
Standar Proses
Profil
: Standar
Proses
Profil memberikan informasi tentang :- Perencanaan proses pembelajaran
- Pelaksanaan proses pembelajaran
- Pemantauan proses pembelajaran
- Supervisi proses pembelajaran
- Evaluasi proses pembelajaran
- Prestasi akademik peserta didik
- Apakah guru telah membuat perencanaan pembelajaran dengan baik ?
- Apakah guru telah melaksanakan rencana pembelajaran dengan baik ?
- Apakah kepala sekolah memantau proses pembelajaran
- Apakah kepala sekolah melakukan supervisi proses pembelajaran
- Apakah kepala sekolah mengevaluasi proses pembelajaran anak didik ?
- Profil : Standar Kompetensi Lulusan
- SK dan KD dalam silabus
- Program ekstrakurikuler
- Program kegiatan sekolah yang relevan dengan pengembangan peserta didik dalam berbagai aspek
- Prestasi akademik peserta didik (hasil UASBN, Lomba Bidangstudi, dll)
- Prestasi non akademik peserta didik
Bidang
Sasaran 3:
Standar Kompetensi Lulusan
Profil
ini memberikan informasi, antara lain :
Profil
memberikan informasi tentang :
- Apakah sekolah mempunyai program untuk memberi pengalaman belajar kepada peserta didik dalam berbagai aspek ( misalnya berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif)
- Apakah sekolah melaksanakan program untuk para peserta didik yang berbakat atau sangat cerdas ?
- Bagaimana prestasi peserta didik baik di bidang akademik dan non akademik (misalnya hasil UASBN, lomba bidangstudi, olahraga, seni dan keterampilan)
Bidang
Sasaran 4
: Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Profil
ini memberikan informasi, antara lain
- Profil : Pendidik dan Tenaga Kependidikan serta Pengembangannya
- Kondisi dan kompeteni Guru
- Kondisi dan kompetensi Kepala Sekolah
- Kondisi dan kompetensi Tenaga Kependidikan
- Bagaimana kondisi dan kompetensi kepala sekolah ?
- Bagaimana kondisi dan kompetensi tenaga kependidikan di sekolah ?
- Bagaimana upaya sekolah dalam peningkatan profesionalitas guru dan tenaga kependidikan ?
Bidang
Sasaran 5:
Standar Sarana dan Prasarana
Profil
ini menginformasikan apakah sekolah
memiliki sarana dan prasarana yang mencukupi untuk mendukung
pembelajaran? Apakah fasilitas sekolah memenuhi kebutuhan kondisi
minimal untuk pembelajan
Profil
: Sarana dan Prasarana
- Kondisi lahan dan bangunan sekolah
- Kondisi perabot di sekolah
- Rasio jumlah buku dan jumlah peserta didik;
- Kondisi laboratorium
- Kondisi peralatan pembelajaran;
- Kondisi sarana penunjang;
- Kondisi prasarana sekolah
- Kondisi sarana sanitasi dan air bersih.
- Bagaiamana kondisi lahan dan bangunan sekolah
- Bagaimana kondisi perabot di sekolah ?
- Bagaimana rasio jumlah buku dengan jumlah peserta didik ?
- Bagaimana kondisi laboratorium yang ada di sekolah ?
- Bagaimana kondisi peralatan pembelajaran yang dimiliki sekolah ?
- Apakah sarana penunjang yang dimiliki sekolah masih dapat dipergunakan dengan baik ?
- Bagaimana dengan mutu dan jumlah prasarana sekolah ?
- Bagaimana kondisi sarana sanitasi dan air bersih di sekolah ?
Profil:
Standar Pengelolaan :
- Visi, Misi dan Tujuan Sekolah
- Perencanaan program
- Pelaksanaan rencana kerja
- Pedoman pengelolaan kegiatan
- Pengawasan dan evaluasi
- Kepemimpinan sekolah/ madrasah
- Sistem informasi manajemen
- Bagaiamana sekolah merumuskan Visi, Misi dan Tujuan sekolah ?
- Apakah sekolah memiliki perencanaan program ?
- Bagaimana sekolah melaksanaan rencana kerja tsb.?
- Apakah sekolah memiliki pedoman pengelolaan berbagai kegiatan sekolah ?
- Apakah sekolah melaksanakan pengawasan dan evaluasi diri sekolah ?
- Bagaimana kondisi kepemimpinan di sekolah ?
- Apakah
sekolah menerapkan sistem informasi manajemen dan memanfaatkan
informasi dalam pengambilan keputusan?
Profil:
Pembiayaan dan Pendanaan
- Sumber dan jumlah dana;
- Alokasi anggaran belanja sekolah
- Laporan penggunaan dana sekolah
Profil
ini memberikan informasi tentang kondisi
keuangan sekolah ?
- Apakah sekolah memiliki pedoman pengelolaan keuangan ?
- Bagaimana pengalokasian anggaran belanja sekolah ?
- Bagaimana kondisi pendanaan sekolah dalam hal jumlah dan sumbernya ?
- Bagaimana sekolah menyajikan laporan pertanggungjawaban penggunaan dana ?
Bidang
Sasaran
8: Standar Penilaian
Profil:
Standar Penilaian
- Program penilaian
- Pedoman penilaian
- Instrumen penilaian
- Pengolahan hasil penilaian
- Pemanfaatan hasil penilaian
- Penentuan kriteria ketuntasan minimal (KKM)
- Laporan hasil belajar
- Penentuan kriteria kelulusan dan kenaikan kelas
- Apakah sekolah memiliki program penilaian hasil belajar peserta didik ?
- Apakah sekolah memiliki pedoman penilaian ?
- Apakah teknik dan materi penilaian telah sesuai dengan indikator pencapaian KD ?
- Apakah guru mengembangkan instrumen penilaian sesuai dengan teknik dan bentuk penilaian ?
- Apakah guru melaksanakan pengolahan hasil penilaian ?
- Bagaimana sekolah memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran ?
- Bagaimana sekolah menentukan KKM untuk setiap mata pelajaran atau tema ?
- Apakah sekolah melaporkan hasil penilaian kepada orangtua dan kepada atasan secara berkala ?
- Bagaimana sekolah menentukan kriteria kenaikan kelas dan kriteria kelulusan?
Setelah
semua komponen profil Sekolah diisi dan disimpulkan, langkah
berikutnya adalah memasukkan kesimpulan masing-masing komponen ke
dalam tabel A1 (Kesimpulan Profil Sekolah).
Identifikasi Harapan Pemangku Kepentingan
Keterlibatan
secara aktif dari semua pemangku kepentingan adalah salah satu kunci
keberhasilan sebuah sekolah. Keterlibatan mereka harus diupayakan
dari sejak awal. Jika mereka terlibat dalam menganalisis kondisi
sekolah, merumuskan harapan-harapan dan ikut terlibat dalam proses
pembuatan rencana kerja sekolah, maka keterlibatan mereka dalam
pelaksanaan program-program kerja sekolah juga akan meningkat.
Pertanyaan
kunci yang harus dijawab dalam perumusan harapan pemangku kepentingan
adalah: Seperti apa seharusnya Sekolah ini empat tahun mendatang ?
Atau, dengan kata lain, apa yang dianggap penting oleh pemangku
kepentingan dan yang menjadi perhatian mereka dalam kinerja sekolah.
Harapan
hendaknya :
- Dirumuskan berdasarkan profil (keadaan sekolah), hal mana yang akan ditingkatkan, diperbaiki atau dicapai dalam 4 (empat) tahun ke depan.
- Berorientasi pada peningkatan/perbaikan sekolah (school improvement), termasuk memperkuat kapasitas sekolah dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan menyampaikan pengetahuan tersebut kepada peserta didik, serta memperkuat kapasitas Sekolah dalam kolaborasi yang dibangun atas dasar ’kepercayaan’;
- Mencakup bukan hanya harapan penyedia layanan, tetapi juga pengguna layanan;
- Mengacu pada visi dan misi serta tujuan yang sudah dimiliki oleh sekolah.
Gunakan
tabel A2 berikut ini untuk membantu merumuskan harapan-harapan para
pemangku kepentingan.
Tabel
A2 : Contoh Komponen, Profil Sekolah dan Harapan Pemangku
Kepentingan
Komponen
|
Profil
Sekolah
|
Harapan
Pemangku Kepentingan
|
1
|
2
|
3
|
3.
Standar Kompetensi Lulusan
|
||
Rata-rata Nilai Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) | Rata-rata nilai UASBN selama tiga tahun terakhir mengalami penurunan untuk mapel Matematika (7,55 ; 6,77 ; 6,49) dan IPA (7,02 ; 6,80 ; 6,74), tetapi masih berada di atas rata-rata tingkat kecamatan (Matematika 6,30; IPA 6,71). | Nilai rata-rata UASBN untuk mapel matematika dan IPA menjadi 8,00 |
Persentase
Kelulusan
|
Persentase kelulusan UASBN tiga tahun terakhir 100% | Persentase kelulusan UASBN 100% |
Merumuskan Tantangan Sekolah
Perbedaan
antara apa yang menjadi harapan dengan apa yang ada dalam profil
sekolah pada tabel A, kolom 2 dan 3, merupakan tantangan sekolah.
Berkaitan dengan perumusan tantangan, yang perlu diperhatikan adalah
bagaimana tantangan tersebut dapat diwujudkan berdasarkan harapan
yang telah dirumuskan sebelumnya untuk mencapai prestasi tertentu
atau mempertahankan keberhasilan/prestasi sekolah yang telah
dicapainya selama ini.
Tantangan
sekolah sebaiknya dirumuskan secara spesifik, artinya Rumusan
Tantangan harus menunjukkan:
- Apabila berkaitan dengan nilai mata pelajaran, maka perlu dirumuskan besaran tantangan, dan di kelas mana saja, apakah angka merupakan angka rata-rata atau angka absolut, kalau angka rata-rata, maka rata-rata yang mana (mean, median dan seterusnya);
- Apabila berkaitan dengan guru, maka perlu dirumuskan guru di kelas mana saja; apakah guru kelas rendah atau kelas tinggi, apakah semua mata pelajaran atau satu mata pelajaran saja, dan seterusnya;
- Apabila berkaitan dengan buku/bahan ajar, maka perlu dirumuskan mata pelajaran mana saja atau semua mata pelajaran, buku teks, buku referensi; buku pegangan peserta didik atau guru, untuk kelas mana saja dan seterusnya.
Menetapkan Tantangan Utama (Prioritas)
Banyak
tantangan yang harus diwujudkan oleh sekolah dalam meningkatkan mutu
pendidikan. Namun karena keterbatasan sekolah, misalnya keterbatasan
dalam sumberdaya manusia, pendanaan, fasilitas dan sebagainya; maka
sekolah sebaiknya memfokuskan diri pada beberapa tantangan yang
memiliki pengaruh besar pada kinerja sekolah secara keseluruhan.
Tantangan inilah yang disebut Tantangan Utama (Prioritas). Tantangan
Utama dipilih dari urutan prioritas tantangan tertinggi dan
diperkirakan masih dapat ditangani sampai akhir periode RKS.
Penetapan tantangan utama ini juga tergantung kepada kebijakan
sekolah. Sekolah-lah yang menentukan sampai urutan keberapa tantangan
tersebut dianggap sebagai tantangan utama atau prioritas. Hal-hal di
bawah ini dapat digunakan sebagai panduan untuk menentukan tantangan
utama:
- Tingkat kepentingan suatu tantangan terhadap keseluruhan tujuan pengembangan/ peningkatan mutu;
- Besaran tantangan (besarnya perbedaan antara harapan dengan kondisi nyata sekolah/ madrasah);
- Sumberdaya manusia yang tersedia untuk menangani tantangan tersebut, baik yang ada sekarang maupun yang akan datang;
- Jumlah biaya yang diperkirakan dan perkiraan jumlah dana yang akan diperoleh; serta
- Kesiapan sekolah dalam menghadapi tantangan tersebut, dsb.
Tabel
A3 berikut ini berisi contoh rumusan kesimpulan profil, harapan
pemangku kepentingan, tantangan, dan tantangan utama (prioritas):
Tabel
A3: Contoh Rumusan Identifikasi Tantangan
(Kesimpulan
Profil, Harapan
dan
Tantangan)
Komponen
|
Profil
Sekolah
|
Harapan
Pemangku Kepentingan
|
Tantangan
|
Tantangan
Utama (Prioritas)
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|
3.
Standar Kompetensi Lulusan
|
||||
Rata-rata
Nilai Ujian Akhir
Sekolah Berstandar Nasional (UASBN)
|
Rata-rata nilai UASBN selama tiga tahun terakhir mengalami penurunan untuk mapel Matematika (7,55 ; 6,77 ; 6,49) dan IPA (7,02 ; 6,80 ; 6,74), tetapi masih berada di atas rata-rata tingkat kabupaten (Matematika 6,30; IPA 6,71). | Nilai rata-rata UASBN untuk mapel matematika dan IPA menjadi 8,00. | Menaikkan rata-rata nilai UASBN Matematika sebesar 1,51 (dari 6,49 menjadi 8). |
1
|
Menaikkan rata-rata nilai UASBN IPA 1,26 (dari 6,74 menjadi 8). |
2
|
|||
Persentase
Kelulusan
|
Persentase kelulusan UASBN tiga tahun terakhir 100%. | Persentase kelulusan UASBN 100%. | Mempertahankan persentase kelulusan UASBN 100%. |
3
|
TAHAP II: ANALISIS PEMECAHAN TANTANGAN
Setelah
menentukan tantangan utama (prioritas), yang harus dilakukan
kemudian adalah menganalisis pemecahan tantangan utama tersebut.
Untuk itu, ada dua langkah yang harus dilakukan, yaitu: (1)
menentukan penyebab utama tantangan, dan (2) menetapkan alternatif
pemecahan tantangan.
Menentukan Penyebab Utama Tantangan
Untuk
memenuhi harapan para pemangku kepentingan, Sekolah
menghadapi dua masalah yang berbeda. Pertama, bagaimana membenahi
kondisi Sekolah yang ada. Kedua, bagaimana meningkatkan upaya untuk
mencapai harapan yang dicita-citakan. Oleh karena itu, perlu dicari
apa yang menyebabkan tantangan tersebut muncul. Penyebab tantangan
akan banyak dijumpai, namun Tim RKS sebaiknya berkonsentrasi pada
penyebab yang paling berpengaruh, yang disebut Penyebab
Utama Tantangan. Untuk itu, kita perlu
mengidentifikasi beberapa penyebab tantangan, dan kemudian memilihnya
yang benar-benar mempunyai pengaruh besar terhadap adanya tantangan
tersebut.
Cara
Menentukan Penyebab Utama Tantangan:
- Menginventaris penyebab tantangan;
- Memilih penyebab utama tantangan.
P
ara Menentukan Penyebab Utama Tantangan adalah:
- Mendaftar penyebab tantangan;
- Memilih penyebab utama tantangan.
Menginventaris
Penyebab Tantangan.
Untuk
ini, pertama perlu diidentifikasi semua hal yang mungkin
terkait dengan adanya tantangan. Kemudian menginventaris satu persatu
apakah hal tersebut berpengaruh cukup kuat terhadap terjadinya
tantangan.
Hal-hal
yang perlu dipertimbangkan dalam mendaftar penyebab tantangan antara
lain:
- Kaitan langsung antara penyebab dengan tantangan (semakin langsung semakin tinggi prioritasnya),
- Kaitan dengan sumberdaya yang perlu disediakan (semakin sedikit tetapi besar pengaruhnya pada penanganan tantangan, maka semakin tinggi urutan prioritasnya).
Memilih
Penyebab Utama Tantangan. Setelah ditentukan urutan besar
kecilnya pengaruh, barulah ditentukan penyebab mana yang merupakan
penyebab utama tantangan. Suatu penyebab dianggap sebagai
penyebab utama apabila pengaruhnya terhadap tantangan cukup besar.
Penentuan penyebab utama tantangan tersebut
dilakukan oleh Tim RKS melalui diskusi.
Tabel
B1: Contoh Daftar Penyebab Tantangan Utama
dan Penyebab Utama
No.
|
Tantangan
Utama
|
Daftar
Penyebab Utama Tantangan
|
Penyebab
Utama
|
|
Ya
|
Bukan
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
Menaikkan rata-rata nilai UASBN Matematika sebesar 1,51 (dari 6,49 menjadi 8) |
|
√
√
√
|
||
Menaikkan rata-rata nilai IPA 1,26 (dari 6,74 menjadi 8). |
|
√
√
|
Menentukan Alternatif Pemecahan Tantangan
Langkah
berikutnya adalah memikirkan Alternatif Pemecahan Tantangan Utama.
Alternatif-alternatif pemecahan yang diidentifikasi akan memperkaya
sekolah dalam memilih program yang akan dipilih untuk mengatasi
tantangan.
Setelah
penyebab utama diketahui, langkah berikutnya adalah upaya untuk
mengatasinya. Oleh karena itu, Sekolah harus mencari
alternatif-alternatif pemecahan tantangan tersebut.
Membuat
Daftar Alternatif Pemecahan Tantangan
Tidak
ada rumus baku bagaimana cara mencari alternatif pemecahan tantangan.
Karena setiap tantangan mempunyai cara pemecahaannya sendiri. Dalam
mencari pemecahan tantangan perlu memperhatikan paling sedikit tiga
hal berikut:
- Harus dirumuskan dalam kaitannya dengan penyebab utama tantangan;
- Harus dapat memberikan kontribusi dalam mengatasi tantangan utama;
- Alternatif pemecahan tersebut harus memiliki kesesuaian dengan kesiapan sekolah sebagaimana tampak dalam profil sekolah.
Menetapkan
Alternatif Pemecahan Tantangan Utama
Alternatif
pemecahan boleh dirumuskan sebanyak mungkin, namun karena
keterbatasan sumberdaya dan dana sekolah, maka alternatif pemecahan
bisa dibatasi mungkin hanya 2 - 3 alternatif pemecahan yang menjadi
prioritas utama dalam mengatasi penyebab utama dan membantu sekolah
dalam mencapai sasaran.
Tabel
B2: Contoh Analisis Pemecahan Tantangan
Tantangan
Utama
|
Penyebab
Utama
|
Alternatif
Pemecahan
|
Alternatif
Pemecahan Terpilih
|
Menaikkan rata-rata nilai UASBN Matematika sebesar 1,51 (dari 6,49 menjadi 8) |
1.
Kompetensi guru matematika dalam pembelajaran matematika masih
kurang memadai.
|
1.1.
Memotivasi semua guru matematika kelas 6 untuk mengikuti
pendidikan ke jenjang pendidikan S1.
|
-
|
1.3.
Meningkatkan partisipasi guru matematika kelas 6 dalam kegiatan
KKG.
|
-
|
||
1.4.
Meningkatkan kompetensi 3 guru matematika kelas 6 dalam strategi
pembelajaran PAKEM/CTL.
|
V
|
||
2.
Dukungan orangtua siswa terhadap pembelajaran anaknya masih
kurang.
|
2.1.
Sosialisasi kepada orangtua kelas 6 mengenai pentingnya
memberikan dukungan belajar kepada anak.
|
V
|
|
2.2.
Menjalin kerjasama antara orangtua siswa kelas 6 dengan pihak
sekolah
dalam bimbingan belajar anak.
|
-
|
||
2.3.
Orangtua siswa kelas 6 membantu belajar siswa di rumah dengan
menyediakan sumber belajar yang diperlukan.
|
-
|
||
2.4.
Mengaktifkan kegiatan paguyuban orangtua kelas 6.
|
-
|
||
3.
Buku Penunjang UASBN
untuk pelajaran matematika kurang
|
3.1.
Menyediakan modul pembelajaran matematika kelas 6.
|
V
|
|
3.2.
Melengkapi buku sumber mata pelajaran matematika kelas 6.
|
V
|
||
3.3.
Bekerjasama dengan penerbit buku untuk pengadaan buku sumber
matematika kelas 6.
|
-
|
||
Menaikkan rata-rata nilai UASBN mapel IPA 1,26 (dari 6,74 menjadi 8). | 1. Kompetensi guru kelas 6 dalam bidang pembelajaran guru kelas 6 masih kurang memadai. |
1.1.
Memotivasi semua guru IPA
kelas 6 untuk mengikuti pendidikan ke jenjang pendidikan yang
lebih tinggi.
|
-
|
1.2.
Mengirimkan 3 IPA
kelas 6 mengikuti pelatihan mata pelajaran IPA.
|
V
|
||
1.3.
Meningkatkan partisipasi IPA
kelas 6 dalam kegiatan KKG.
|
-
|
||
1.4.
Meningkatkan kompetensi 3 orang guru
IPA kelas 6 dalam strategi pembelajaran PAKEM/ CTL.
|
V
|
||
1.5.
Meningkatkan kompetensi guru IPAInggris
kelas 6 dalam pemilihan dan penggunaan media/ sumber belajar IPA
yang tepat.
|
V
|
||
2.
Media dan sumber belajar kurang memadai.
|
2.1
Memanfaatkan berbagai sumber/ media mapel
IPA
kelas 6 (lingkungan,
buku, nara sumber,
dll.).
|
-
|
|
2.2
Pemanfaatan barang bekas, murah, mudah terjangkau siswa, dan aman
sebagai sumber belajar.
|
V
|
||
2.3
Menyediakan alat peraga sederhana dan murah buatan guru maupun
siswa atau orangtua.
|
V
|