MI MIFTAHUL HUDA JATIROTO KAYEN PATI JAWA TENGAH

RKS ( Rencana Kerja Sekolah )


PENYUSUNAN
RENCANA KERJA SEKOLAH (RKS)


TAHAP I: IDENTIFIKASI TANTANGAN

Langkah-langkah untuk mengidenfikasi Tantangan adalah sebagai berikut:

  1. Menyusun Profil Sekolah;
  2. Mengidentifikasi Harapan Pemangku Kepentingan;
  3. Merumuskan Tantangan Sekolah;
  4. Menetapkan Tantangan Utama Sekolah.
  1. Menyusun Profil Sekolah

Profil Sekolah adalah gambaran yang jelas dan lengkap tentang situasi sekolah saat ini, serta perbandingannya dengan tahun-tahun sebelumnya. Oleh sebab itu, profil sekolah harus disusun dengan seksama dan seobjektif mungkin. Akan lebih baik bila profil sekolah juga memberi gambaran perbandingan dengan sekolah lainnya di wilayah yang sama. Informasi yang ada di dalam profil sekolah berguna untuk membantu para pemangku kepentingan dalam menyusun Rencana Kerja Sekolah. Dengan profil sekolah, para pemangku kepentingan dapat membuat rencana kerja yang didasarkan pada kondisi nyata sekolah.

Profil Sekolah akan menunjukkan kinerja sekolah misalnya, bagian yang mengalami perbaikan atau peningkatan, bagian yang masih tetap, dan bagian yang mengalami penurunan.

Profil Sekolah perlu dibandingkan dengan profil atau kinerja rata-rata sekolah di kecamatan atau kabupaten/kota di tempat sekolah tersebut berada.

RKS memuat 8 (delapan) komponen standar nasional pendidikan disesuaikan komponen akreditasi sekolah, sebagai berikut:
  1. Standar Isi
  2. Standar Proses
  3. Standar Kompetensi Lulusan
  4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
  5. Standar Sarana dan Prasarana
  6. Standar Pengelolaan
  7. Standar Pembiayaan
  8. Standar Penilaian

Bidang Sasaran 1: Standar Isi

Profil ini memberikan informasi apakah sekolah telah memenuhi kewajibannya dalam menyediakan berbagai dokumen yang berkaitan dengan Standar Isi, misalnya :


  1. Apakah sekolah sudah memiliki dokumen kurikulum sekolah 
  2. Profil : Standar Isi
    • Ketersediaan dokumen kurikulum sekolah
    • Sekolah mengembangkan kurikulum sekolah
    • Mekanisme pengembangan kurikulum sekolah
    • Pembentukan tim pengembang kurikulum
    • Kurikulum sekolah disusun setiap tahun dan disahkan oleh pejabat yang berwenang
    • Dokumen kurikulum sekolah dilengkapi silabus dan RPP sebagai lampiran
    • Sekolah mengembangkan silabus sesuai pedoman dari BSNP
    • Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai dengan rencana
    • Program pengembangan diri
    • Sekolah memiliki Daftar KKM untuk setiap mata pelajaran atau tema
    • Sekolah memiliki kalender pendidikan (Kaldik) yang berlaku dan disesuaikan kebutuhan sekolah
    pakah dokumen kurikulum
    sekolah disusun oleh sekolah sendiri ?
  3. Bagaimana sekolah menyusun dokumen kurikulum ?
  4. Apakah isi dan sistematika dokumen kurikulum sekolah telah sesuai dengan pedoman dari BSNP
  5. Siapa saja yang dilibatkan sekolah dalam menyusun dokumen kurikulum sekolah ?
  6. Apakah dokumen kurikulum sekolah telah disetujui dan disahkan oleh pejabat yang berwenang ?
  7. Apakah dokumen kurikulum sekolah dilengkapi dengan silabus dan RPP sebagai lampiran ?
  8. Apakah sekolah telah melaksanakan semua rencana yang tertuang di dokumen kurikulum secara konsisten dan kontinyu ?
  9. Apakah sekolah memiliki program pengembangan diri bagi peserta didik ?
  10. Apakah sekolah menyusun Daftar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) tiap mapel?
  11. Apakah sekolah menyusun kalender pendidikan dan menjadwalkan awal tahun pelajaran, minggu efektif, pembelajaran efektif, dan hari libur ?
Bidang Sasaran 2: Standar Proses
Profil : Standar Proses
Profil memberikan informasi tentang :
  • Perencanaan proses pembelajaran
  • Pelaksanaan proses pembelajaran
  • Pemantauan proses pembelajaran
  • Supervisi proses pembelajaran
  • Evaluasi proses pembelajaran
  • Prestasi akademik peserta didik
  1. Apakah guru telah membuat perencanaan pembelajaran dengan baik ?
  2. Apakah guru telah melaksanakan rencana pembelajaran dengan baik ?
  3. Apakah kepala sekolah memantau proses pembelajaran
  4. Apakah kepala sekolah melakukan supervisi proses pembelajaran
  5. Apakah kepala sekolah mengevaluasi proses pembelajaran anak didik ?
  6. Profil : Standar Kompetensi Lulusan
    • SK dan KD dalam silabus
    • Program ekstrakurikuler
    • Program kegiatan sekolah yang relevan dengan pengembangan peserta didik dalam berbagai aspek
    • Prestasi akademik peserta didik (hasil UASBN, Lomba Bidangstudi, dll)
    • Prestasi non akademik peserta didik
Bidang Sasaran 3: Standar Kompetensi Lulusan
Profil ini memberikan informasi, antara lain :
Profil memberikan informasi tentang :
  1. Apakah sekolah mempunyai program untuk memberi pengalaman belajar kepada peserta didik dalam berbagai aspek ( misalnya berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif)
  2. Apakah sekolah melaksanakan program untuk para peserta didik yang berbakat atau sangat cerdas ?
  3. Bagaimana prestasi peserta didik baik di bidang akademik dan non akademik (misalnya hasil UASBN, lomba bidangstudi, olahraga, seni dan keterampilan)


Bidang Sasaran 4 : Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Profil ini memberikan informasi, antara lain
  1. Profil : Pendidik dan Tenaga Kependidikan serta Pengembangannya
    • Kondisi dan kompeteni Guru
    • Kondisi dan kompetensi Kepala Sekolah
    • Kondisi dan kompetensi Tenaga Kependidikan

    agaimana kondisi dan kompetensi guru di
    sekolah ?
  2. Bagaimana kondisi dan kompetensi kepala sekolah ?
  3. Bagaimana kondisi dan kompetensi tenaga kependidikan di sekolah ?
  4. Bagaimana upaya sekolah dalam peningkatan profesionalitas guru dan tenaga kependidikan ?

Bidang Sasaran 5: Standar Sarana dan Prasarana
Profil ini menginformasikan apakah sekolah memiliki sarana dan prasarana yang mencukupi untuk mendukung pembelajaran? Apakah fasilitas sekolah memenuhi kebutuhan kondisi minimal untuk pembelajan
Profil : Sarana dan Prasarana

  • Kondisi lahan dan bangunan sekolah
  • Kondisi perabot di sekolah
  • Rasio jumlah buku dan jumlah peserta didik;
  • Kondisi laboratorium
  • Kondisi peralatan pembelajaran;
  • Kondisi sarana penunjang;
  • Kondisi prasarana sekolah
  • Kondisi sarana sanitasi dan air bersih.
ertanyaan kunci yang harus dijawab adalah :
  1. Bagaiamana kondisi lahan dan bangunan sekolah
  2. Bagaimana kondisi perabot di sekolah ?
  3. Bagaimana rasio jumlah buku dengan jumlah peserta didik ?
  4. Bagaimana kondisi laboratorium yang ada di sekolah ?
  5. Bagaimana kondisi peralatan pembelajaran yang dimiliki sekolah ?
  6. Apakah sarana penunjang yang dimiliki sekolah masih dapat dipergunakan dengan baik ?
  7. Bagaimana dengan mutu dan jumlah prasarana sekolah ?
  8. Bagaimana kondisi sarana sanitasi dan air bersih di sekolah ?
Profil: Standar Pengelolaan :

  • Visi, Misi dan Tujuan Sekolah
  • Perencanaan program
  • Pelaksanaan rencana kerja
  • Pedoman pengelolaan kegiatan
  • Pengawasan dan evaluasi
  • Kepemimpinan sekolah/ madrasah
  • Sistem informasi manajemen

idang Sasaran
6: Standar Pengelolaan
  1. Bagaiamana sekolah merumuskan Visi, Misi dan Tujuan sekolah ?
  2. Apakah sekolah memiliki perencanaan program ?
  3. Bagaimana sekolah melaksanaan rencana kerja tsb.?
  4. Apakah sekolah memiliki pedoman pengelolaan berbagai kegiatan sekolah ?
  5. Apakah sekolah melaksanakan pengawasan dan evaluasi diri sekolah ?
  6. Bagaimana kondisi kepemimpinan di sekolah ?
  7. Apakah sekolah menerapkan sistem informasi manajemen dan memanfaatkan informasi dalam pengambilan keputusan?
Profil: Pembiayaan dan Pendanaan

  • Sumber dan jumlah dana;
  • Alokasi anggaran belanja sekolah
  • Laporan penggunaan dana sekolah
idang Sasaran 7: Keuangan dan Pembiayaan
    Profil ini memberikan informasi tentang kondisi keuangan sekolah ?
  1. Apakah sekolah memiliki pedoman pengelolaan keuangan ?
  2. Bagaimana pengalokasian anggaran belanja sekolah ?
  3. Bagaimana kondisi pendanaan sekolah dalam hal jumlah dan sumbernya ?
  4. Bagaimana sekolah menyajikan laporan pertanggungjawaban penggunaan dana ?
Bidang Sasaran 8: Standar Penilaian
Profil: Standar Penilaian

  • Program penilaian
  • Pedoman penilaian
  • Instrumen penilaian
  • Pengolahan hasil penilaian
  • Pemanfaatan hasil penilaian
  • Penentuan kriteria ketuntasan minimal (KKM)
  • Laporan hasil belajar
  • Penentuan kriteria kelulusan dan kenaikan kelas
rofil ini memberikan informasi tentang penilaian, antara lain :
  1. Apakah sekolah memiliki program penilaian hasil belajar peserta didik ?
  2. Apakah sekolah memiliki pedoman penilaian ?
  3. Apakah teknik dan materi penilaian telah sesuai dengan indikator pencapaian KD ?
  4. Apakah guru mengembangkan instrumen penilaian sesuai dengan teknik dan bentuk penilaian ?
  5. Apakah guru melaksanakan pengolahan hasil penilaian ?
  6. Bagaimana sekolah memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran ?
  7. Bagaimana sekolah menentukan KKM untuk setiap mata pelajaran atau tema ?
  8. Apakah sekolah melaporkan hasil penilaian kepada orangtua dan kepada atasan secara berkala ?
  9. Bagaimana sekolah menentukan kriteria kenaikan kelas dan kriteria kelulusan?
    Setelah semua komponen profil Sekolah diisi dan disimpulkan, langkah berikutnya adalah memasukkan kesimpulan masing-masing komponen ke dalam tabel A1 (Kesimpulan Profil Sekolah).
  1. Identifikasi Harapan Pemangku Kepentingan

Keterlibatan secara aktif dari semua pemangku kepentingan adalah salah satu kunci keberhasilan sebuah sekolah. Keterlibatan mereka harus diupayakan dari sejak awal. Jika mereka terlibat dalam menganalisis kondisi sekolah, merumuskan harapan-harapan dan ikut terlibat dalam proses pembuatan rencana kerja sekolah, maka keterlibatan mereka dalam pelaksanaan program-program kerja sekolah juga akan meningkat.

Pertanyaan kunci yang harus dijawab dalam perumusan harapan pemangku kepentingan adalah: Seperti apa seharusnya Sekolah ini empat tahun mendatang ? Atau, dengan kata lain, apa yang dianggap penting oleh pemangku kepentingan dan yang menjadi perhatian mereka dalam kinerja sekolah.

Harapan hendaknya :
              1. Dirumuskan berdasarkan profil (keadaan sekolah), hal mana yang akan ditingkatkan, diperbaiki atau dicapai dalam 4 (empat) tahun ke depan.
              2. Berorientasi pada peningkatan/perbaikan sekolah (school improvement), termasuk memperkuat kapasitas sekolah dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan menyampaikan pengetahuan tersebut kepada peserta didik, serta memperkuat kapasitas Sekolah dalam kolaborasi yang dibangun atas dasar ’kepercayaan’;
              3. Mencakup bukan hanya harapan penyedia layanan, tetapi juga pengguna layanan;
              4. Mengacu pada visi dan misi serta tujuan yang sudah dimiliki oleh sekolah.

Gunakan tabel A2 berikut ini untuk membantu merumuskan harapan-harapan para pemangku kepentingan.



Tabel A2 : Contoh Komponen, Profil Sekolah dan Harapan Pemangku Kepentingan

Komponen
Profil Sekolah
Harapan Pemangku Kepentingan
1
2
3
3. Standar Kompetensi Lulusan


Rata-rata Nilai Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) Rata-rata nilai UASBN selama tiga tahun terakhir mengalami penurunan untuk mapel Matematika (7,55 ; 6,77 ; 6,49) dan IPA (7,02 ; 6,80 ; 6,74), tetapi masih berada di atas rata-rata tingkat kecamatan (Matematika 6,30; IPA 6,71). Nilai rata-rata UASBN untuk mapel matematika dan  IPA menjadi 8,00



Persentase Kelulusan
Persentase kelulusan UASBN tiga tahun terakhir 100% Persentase kelulusan UASBN 100%
  1. Merumuskan Tantangan Sekolah

Perbedaan antara apa yang menjadi harapan dengan apa yang ada dalam profil sekolah pada tabel A, kolom 2 dan 3, merupakan tantangan sekolah. Berkaitan dengan perumusan tantangan, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana tantangan tersebut dapat diwujudkan berdasarkan harapan yang telah dirumuskan sebelumnya untuk mencapai prestasi tertentu atau mempertahankan keberhasilan/prestasi sekolah yang telah dicapainya selama ini.

Tantangan sekolah sebaiknya dirumuskan secara spesifik, artinya Rumusan Tantangan harus menunjukkan:
  1. Apabila berkaitan dengan nilai mata pelajaran, maka perlu dirumuskan besaran tantangan, dan di kelas mana saja, apakah angka merupakan angka rata-rata atau angka absolut, kalau angka rata-rata, maka rata-rata yang mana (mean, median dan seterusnya);
  2. Apabila berkaitan dengan guru, maka perlu dirumuskan guru di kelas mana saja; apakah guru kelas rendah atau kelas tinggi, apakah semua mata pelajaran atau satu mata pelajaran saja, dan seterusnya;
  3. Apabila berkaitan dengan buku/bahan ajar, maka perlu dirumuskan mata pelajaran mana saja atau semua mata pelajaran, buku teks, buku referensi; buku pegangan peserta didik atau guru, untuk kelas mana saja dan seterusnya.
  1. Menetapkan Tantangan Utama (Prioritas)

Banyak tantangan yang harus diwujudkan oleh sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan. Namun karena keterbatasan sekolah, misalnya keterbatasan dalam sumberdaya manusia, pendanaan, fasilitas dan sebagainya; maka sekolah sebaiknya memfokuskan diri pada beberapa tantangan yang memiliki pengaruh besar pada kinerja sekolah secara keseluruhan. Tantangan inilah yang disebut Tantangan Utama (Prioritas). Tantangan Utama dipilih dari urutan prioritas tantangan tertinggi dan diperkirakan masih dapat ditangani sampai akhir periode RKS. Penetapan tantangan utama ini juga tergantung kepada kebijakan sekolah. Sekolah-lah yang menentukan sampai urutan keberapa tantangan tersebut dianggap sebagai tantangan utama atau prioritas. Hal-hal di bawah ini dapat digunakan sebagai panduan untuk menentukan tantangan utama:
                1. Tingkat kepentingan suatu tantangan terhadap keseluruhan tujuan pengembangan/ peningkatan mutu;
                2. Besaran tantangan (besarnya perbedaan antara harapan dengan kondisi nyata sekolah/ madrasah);
                3. Sumberdaya manusia yang tersedia untuk menangani tantangan tersebut, baik yang ada sekarang maupun yang akan datang;
                4. Jumlah biaya yang diperkirakan dan perkiraan jumlah dana yang akan diperoleh; serta
                5. Kesiapan sekolah dalam menghadapi tantangan tersebut, dsb.

Tabel A3 berikut ini berisi contoh rumusan kesimpulan profil, harapan pemangku kepentingan, tantangan, dan tantangan utama (prioritas):
Tabel A3: Contoh Rumusan Identifikasi Tantangan
(Kesimpulan Profil, Harapan
dan Tantangan)

Komponen
Profil Sekolah
Harapan Pemangku Kepentingan
Tantangan

Tantangan Utama (Prioritas)
1
2
3
4

3. Standar Kompetensi Lulusan
Rata-rata Nilai Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN)

Rata-rata nilai UASBN selama tiga tahun terakhir mengalami penurunan untuk mapel Matematika (7,55 ; 6,77 ; 6,49) dan IPA (7,02 ; 6,80 ; 6,74), tetapi masih berada di atas rata-rata tingkat kabupaten (Matematika 6,30; IPA 6,71). Nilai rata-rata UASBN untuk mapel matematika dan IPA menjadi 8,00. Menaikkan rata-rata nilai UASBN Matematika sebesar 1,51 (dari 6,49 menjadi 8).
1
Menaikkan rata-rata nilai UASBN IPA 1,26 (dari 6,74 menjadi 8).
2
Persentase Kelulusan
Persentase kelulusan UASBN tiga tahun terakhir 100%. Persentase kelulusan UASBN 100%. Mempertahankan persentase kelulusan UASBN 100%.
3






TAHAP II: ANALISIS PEMECAHAN TANTANGAN


Setelah menentukan tantangan utama (prioritas), yang harus dilakukan kemudian adalah menganalisis pemecahan tantangan utama tersebut. Untuk itu, ada dua langkah yang harus dilakukan, yaitu: (1) menentukan penyebab utama tantangan, dan (2) menetapkan alternatif pemecahan tantangan.
  1. Menentukan Penyebab Utama Tantangan

Untuk memenuhi harapan para pemangku kepentingan, Sekolah menghadapi dua masalah yang berbeda. Pertama, bagaimana membenahi kondisi Sekolah yang ada. Kedua, bagaimana meningkatkan upaya untuk mencapai harapan yang dicita-citakan. Oleh karena itu, perlu dicari apa yang menyebabkan tantangan tersebut muncul. Penyebab tantangan akan banyak dijumpai, namun Tim RKS sebaiknya berkonsentrasi pada penyebab yang paling berpengaruh, yang disebut Penyebab Utama Tantangan. Untuk itu, kita perlu mengidentifikasi beberapa penyebab tantangan, dan kemudian memilihnya yang benar-benar mempunyai pengaruh besar terhadap adanya tantangan tersebut.

Cara Menentukan Penyebab Utama Tantangan:

  • Menginventaris penyebab tantangan;
  • Memilih penyebab utama tantangan.


P
ara Men
entukan Penyebab Utama Tantangan adalah:
  • Mendaftar penyebab tantangan;
  • Memilih penyebab utama tantangan.
Menginventaris Penyebab Tantangan.
Untuk ini, pertama perlu diidentifikasi semua hal yang mungkin terkait dengan adanya tantangan. Kemudian menginventaris satu persatu apakah hal tersebut berpengaruh cukup kuat terhadap terjadinya tantangan.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam mendaftar penyebab tantangan antara lain:
  • Kaitan langsung antara penyebab dengan tantangan (semakin langsung semakin tinggi prioritasnya),
  • Kaitan dengan sumberdaya yang perlu disediakan (semakin sedikit tetapi besar pengaruhnya pada penanganan tantangan, maka semakin tinggi urutan prioritasnya).

Memilih Penyebab Utama Tantangan. Setelah ditentukan urutan besar kecilnya pengaruh, barulah ditentukan penyebab mana yang merupakan penyebab utama tantangan. Suatu penyebab dianggap sebagai penyebab utama apabila pengaruhnya terhadap tantangan cukup besar. Penentuan penyebab utama tantangan tersebut dilakukan oleh Tim RKS melalui diskusi.

Tabel B1: Contoh Daftar Penyebab Tantangan Utama dan Penyebab Utama

No.
Tantangan Utama
Daftar Penyebab Utama Tantangan
Penyebab Utama
Ya
Bukan
1
2
3
4
5

Menaikkan rata-rata nilai UASBN Matematika sebesar 1,51 (dari 6,49 menjadi 8)
  1. Kompetensi guru matematika dalam pembelajaran matematika masih kurang memadai;
  2. Dukungan orangtua siswa terhadap pembelajaran anaknya masih kurang;
  3. Buku Penunjang UASBN untuk mata pelajaran matematika kurang.






Menaikkan rata-rata nilai IPA 1,26 (dari 6,74 menjadi 8).
  1. Kompetensi guru IPA dalam pembelajaran bahasa Inggris masih kurang memadai;
  2. Media dan sumber belajar untuk mata pelajaran IPA kurang memadai.



  1. Menentukan Alternatif Pemecahan Tantangan

Langkah berikutnya adalah memikirkan Alternatif Pemecahan Tantangan Utama. Alternatif-alternatif pemecahan yang diidentifikasi akan memperkaya sekolah dalam memilih program yang akan dipilih untuk mengatasi tantangan.

Setelah penyebab utama diketahui, langkah berikutnya adalah upaya untuk mengatasinya. Oleh karena itu, Sekolah harus mencari alternatif-alternatif pemecahan tantangan tersebut.
Membuat Daftar Alternatif Pemecahan Tantangan
Tidak ada rumus baku bagaimana cara mencari alternatif pemecahan tantangan. Karena setiap tantangan mempunyai cara pemecahaannya sendiri. Dalam mencari pemecahan tantangan perlu memperhatikan paling sedikit tiga hal berikut:
  1. Harus dirumuskan dalam kaitannya dengan penyebab utama tantangan;
  2. Harus dapat memberikan kontribusi dalam mengatasi tantangan utama;
  3. Alternatif pemecahan tersebut harus memiliki kesesuaian dengan kesiapan sekolah sebagaimana tampak dalam profil sekolah.
    Menetapkan Alternatif Pemecahan Tantangan Utama
    Alternatif pemecahan boleh dirumuskan sebanyak mungkin, namun karena keterbatasan sumberdaya dan dana sekolah, maka alternatif pemecahan bisa dibatasi mungkin hanya 2 - 3 alternatif pemecahan yang menjadi prioritas utama dalam mengatasi penyebab utama dan membantu sekolah dalam mencapai sasaran.



Tabel B2: Contoh Analisis Pemecahan Tantangan

Tantangan Utama

Penyebab Utama

Alternatif Pemecahan
Alternatif Pemecahan Terpilih
Menaikkan rata-rata nilai UASBN Matematika sebesar 1,51 (dari 6,49 menjadi 8)
1. Kompetensi guru matematika dalam pembelajaran matematika masih kurang memadai.
1.1. Memotivasi semua guru matematika kelas 6 untuk mengikuti pendidikan ke jenjang pendidikan S1.
-
1.3. Meningkatkan partisipasi guru matematika kelas 6 dalam kegiatan KKG.
 -
1.4. Meningkatkan kompetensi 3 guru matematika kelas 6 dalam strategi pembelajaran PAKEM/CTL.
V
2. Dukungan orangtua siswa terhadap pembelajaran anaknya masih kurang.



2.1. Sosialisasi kepada orangtua kelas 6 mengenai pentingnya memberikan dukungan belajar kepada anak.
V
2.2. Menjalin kerjasama antara orangtua siswa kelas 6 dengan pihak sekolah dalam bimbingan belajar anak.
 -
2.3. Orangtua siswa kelas 6 membantu belajar siswa di rumah dengan menyediakan sumber belajar yang diperlukan.
-
2.4. Mengaktifkan kegiatan paguyuban orangtua kelas 6.
-
3. Buku Penunjang UASBN untuk pelajaran matematika kurang


3.1. Menyediakan modul pembelajaran matematika kelas 6.
V
3.2. Melengkapi buku sumber mata pelajaran matematika kelas 6.
V
3.3. Bekerjasama dengan penerbit buku untuk pengadaan buku sumber matematika kelas 6.
-
Menaikkan rata-rata nilai UASBN mapel IPA 1,26 (dari 6,74 menjadi 8). 1. Kompetensi guru kelas 6 dalam bidang pembelajaran guru kelas 6 masih kurang memadai.
1.1. Memotivasi semua guru IPA kelas 6 untuk mengikuti pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
-
1.2. Mengirimkan 3 IPA kelas 6 mengikuti pelatihan mata pelajaran IPA.
V
1.3. Meningkatkan partisipasi IPA kelas 6 dalam kegiatan KKG.
-
1.4. Meningkatkan kompetensi 3 orang guru IPA kelas 6 dalam strategi pembelajaran PAKEM/ CTL.
V
1.5. Meningkatkan kompetensi guru IPAInggris kelas 6 dalam pemilihan dan penggunaan media/ sumber belajar IPA yang tepat.
V
2. Media dan sumber belajar kurang memadai.
2.1 Memanfaatkan berbagai sumber/ media mapel IPA kelas 6 (lingkungan, buku, nara sumber, dll.).
-
2.2 Pemanfaatan barang bekas, murah, mudah terjangkau siswa, dan aman sebagai sumber belajar.
V
2.3 Menyediakan alat peraga sederhana dan murah buatan guru maupun siswa atau orangtua.
V