MI MIFTAHUL HUDA JATIROTO KAYEN PATI JAWA TENGAH

contoh proposal PTK hasil diklat di Semarang





PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH
( PTK )





PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MEMILIH DAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN MELALUI PEMBINAAN TEKNIS BAGI GURU MI MA’ARIF NU 1 SOKAWERA ,CILONGOK
TAHUN 2010



 


OLEH:

                                    NAMA         :
                                    NIP              :
                                    JABATAN   :














Daftar isi Proposal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Sekolah ( PTS )


1.      Halaman Judul
2.      Daftar Isi
3.      Bab I : Pendahuluan
A.    Latar Belakang Masalah
B.     Identifikasi Masalah
C.     Pembatasan Masalah
D.    Perumusan Masalah
E.     Tujuan Penelitian
F.      Manfaat Penelitian

4.      Bab II : Kajian Pustaka
·                     Landasan Teori
5.      Bab III : Metode Penelitian
A.    Lokasi Penelitian
B.     Waktu dan Lamanya Waktu Penelitian
C.     Subyek Penelitian
D.    Variabel Penelitian
E.     Teknik Pengumpulan Data
F.      Teknik Pembahasan
G.    Rancangan Tindakan







BAB I
PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang Masalah

         Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) adalah Kurikulum yang dikembangkan oleh sekolah yang mengacu pada Standar Isi dan SKL dan berpedoman pada Panduan KTSP yang dibuat oleh BSNP yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik, kondisi sekolah dan potensi daerah.
         Komponen – komponen KTSP yaitu : Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan, Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Kalender Pendidikan dan Silabus. Dari Komponen KTSP tersebut yang berkaitan langsung dengan tugas guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran adalah Silabus. Silabus dijabarkan menjadi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik untuk mencapai Kompetensi Dasar.
         Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) disusun secara lengkap dan sistematik agar pembelajaran berlangsung interaktif , inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasii aktif dan memberi ruang bagi prakarsa, kreatifitas, kemandirian sesuai bakat, minat, dan perkembangan peserta didik.
         Dalam komponen RPP terdapat pemilihan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang meliputi proses eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.
         Seorang guru yang profesional harus dapat memiliki kemampuan memilih dan menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan materi pelajaran yang akan di ajarkan, sehingga nantinya akan dapat menciptakan situasi pembelajaran yang aktif, kreatif, efektik dan menyenangkan ( PAKEM ) sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa – siswanya.
         Hasil pengamatan awal dan supervisi kelas yang pernah dilakukan oleh peneliti, guru cenderung belum menggunakan metode yang tepat dan bervariasi untuk hampir semua mata pelajaran, sehingga proses pembelajaran kurang aktif, efektif dan menimbulkan kejenuhan bagi siswa. Bahkan cenderung banyak siswa yang berbicara atau bermain sendiri.
         Dengan kondisi sekolah seperti ini, maka sangatlah penting pembinaan teknis bagi guru dalam memilih dan menggunakan metode pembelajaran sehingga nantinya guru dapat meningkatkan kemampuannya dalam menggunakan metode pembelajaran yang tepat sehingga pembelajaran PAKEM yang menjadi salah satu model pembelajaran di sekolah dapat terlaksana.

  1. Identifikasi Masalah

         Rendahnya kemampuan guru dalam memilih dan menggunakan metode pembelajaran dalam proses pembelajaran dikarenakan berbagai sebab, antara laian :
  1. Pendidikan guru belum memenuhi standar Kualifikasi Akademik
  2. Kurangnya  pengetahuan tentang macam – macam metode
  3. Kurangnya pemanfaatan alat peraga dalam proses pembelajaran
  4. Kurangnya pembinaan dan bimbingan dari Kepala Sekolah
  5. Kurangnya kegiatan KKG yang diselenggarakan baik oleh sekolah maupun gugus

  1. Pembatasan Masalah

         Dari identifikasi masalah tersebut diatas tidak mungkin peneliti akan mengambil semua sebagai bahan penelitian. Peneliti akan mengambil fokus penelitian pada kurangnya pembinaan dari Kepala Sekolah. Alasanya guru dapat menguasai berbagai metode dan dapat menggunakannya dalam proses pembelajaran disamping dengan belajar sendiri atau membaca buku – buku tentang metode pembelajaran juga dapat melalui pembinaan teknis dari Kepala Sekolah.

  1. Rumusan Masalah

         Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah disajikan maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : bagaimana meningkatkan kemampuan guru dalam memilih dan menggunakan metode pembelajaran yang tepat melalui pembinaan teknis pada guru MI Ma’arif NU 1 Sokawera ?

  1. Tujuan Penelitian

         Tujuan Penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan guru dalam memilih dan menggunakan metode pembelajaran  yang sesuai dengan materi pelajaran yang diajarkan melalui pembinaan teknis dari  Kepala Sekolah.


  1. Manfaat Penelitian

         Manfaat penelitian bagi peneliti sebagai kepala sekolah adalah peneliti menjadi tahu apakah kemampuan guru dalam memilih dan menggunakan metode pembelajaran dapat ditingkatkan melalui tindakan pembinaan teknis apa tidak.  Jika benar, maka peneliti sebagai kepala sekolah akan berusaha menambah frekwensi pembinaan bagi guru pada semester atau tahun – tahun berikutnya.
Sedangkan manfaat penelitian ini bagi guru adalah dapat meningkatkan kemampuan dalam memilih dan menggunakan metode pembelajaran yang  tepat dalam proses pembelajaran sehingga berdampak bagi para siswa akan lebih semangat dan aktif dalam proses pembelajaran dan diharapkan nilai hasil belajarnya akan meningkat.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

- Landasan teori
1.   Kemampuan Guru
Kemampuan atau istilah lain kompetensi guru menurut DR. Nana Sujana dalam bukunya Dasar – Dasar Proses Belajar Mengajar ( 2008:18) dapat dibagi tiga bidang, yaitu : Kompetensi bidang koginif, komptetensi bidang sikap dan kompetensi perilaku / performance.
         Kompetensi perilaku / performance artinya kemampuan guru dalam berbagai ketrampilan / berperilaku, seperti ketrampilan mengajar, membimbing, menilai, menggunakan alat bantu pengajaran, bergaul atau berkomunikasi dengan siswa, ketrampilan menumbuhkan semangat belajar siswa, ketrampilan menyusun rencana persiapan mengajar, ketrampilan melaksanakan adimnistrasi kelas dan lain- lain.  ( Nana Sujana: 2008 :18 )
Dari hal tersebut dapat dipahami bahwa salah satu kemampuan yang harus dimilki oleh guru adalah ketrampilan berkomunikasi dan menumbuhkan semangat belajar siswa yang salah satu caranya dengan memilih dan menggunkan metode pembelajaran yang tepat sehingga dapat menimbulakan motivasi dan gairah belajar siswa yang pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi siswa.
2.   Pengertian Metode Pembelajaran
Metode mengajar menurut Nana Sujana ( 2008 ) ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran.
Oleh karena itu peranan metode mengajar sebagai alat untuk menciptakan proses pembelajaran sangatlah penting. Dengan metode pembelajaran diharapkan tumbuh berbagai kegiatan antara siswa dan guru sehingga tercipta hubungan interaktif edukatif. Oleh karena itu metode pembelajaran yang tepat adalah metode pembelajaran yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar siswa.
3.   Jenis – jenis metode pembelajaran
Proses pembelajaran yang baik, hendaknya mempergunakan berbagai jenis metode pembelajaran secara bergantian atau berfariasi. Masing – masing metode ada kelemahan dan keuntungannya. Tugas guru adalah memilih dan menggunkan metode yang tepat untuk menciptakan proses pembelajaran yang aktif kreatif dan menyenangkan,
Menurut Nana Sujana  (2008 : 76 ) metode – metode mengajar yang digunakan dalam proses pembelajaran adalah :
a.                               Metode ceramah
b.                              Metode tanya jawab
c.                               Metode diskusi
d.                              Metode tugas belajar dan resitasi
e.                               Metode kerja kelompok
f.                               Metode demonstrasi dan eksperimen
g.                              Metode sosiodrama
h.                              Metode problem solving
i.                                Metode sistem regu
j.                                Metode latihan
k.                              Metode karyawisata
l.                                Metode resource person ( manusia sumber )
m.                            Metode survei masyarakat
n.                              Metode simulasi
Dari segi penerapannya metode – metode mengajar ada yang tepat digunakan untuk siswa dalam jumlah besar dan ada yang tepat untuk siswa dalam jumlah kecil. Ada yang tepat digunakan di dalam kelas atau di luar kelas. Ketepatan penggunaan metode pembelajaran sangat tergantung kepada tujuan, materi pembelajaran, sarana prasarana dan karateristik siswa.
Sedangkan berdasarkan buku Petunjuk Proses Belajar Mengajar dari Depag RI Tahun 1995 metode tertentu dapat menunjang siswa aktif, asalkan metode tersebut diterapkan dengan tehnik yang benar.
Dengan demikian disini guru dituntut untuk mempunyai kemampuan untuk memilih dan menggunakan metode pembelajaran yang tepat sehingga dapat menciptakan proses pembelajaran yang aktif kreatif dan menyenangkan (PAKEM ).
Dalam Proses pembelajaran mustahil hanya menggunakan satu metode saja. Oleh sebab itu penggunaan beberapa metode merupakan keharusan dalam proses pembelajaran.
Kombinasi metode pembelajaran antara dua sampai tiga metode sangatlah penting dalam proses pembelajaran. Misalnya metode ceramah sekalipun banyak kelemahannya tidak mungkin ditinggalkan, sebab ceramah diperlukan untuk menyampaikan informasi melalui penuturan bahasa secara lesan. Ceramah dapat digunakan pada awal proses pembelajaran sebagai pengantar kegiatan dan pada akhir kegiatan sebagai penutup pembelajaran, namun ceramah tidak wajar atau tepat bila digunakan secara mandiri tanpa bantuan atau menggunakan metode yang lain.

3.  Pembinaan
  1. Pengertian Pembinaan
Program pembinaan profesional guru adalah rincian kegiatan yang akan dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu kemampuan dan pengetahuan dalam mengelola proses belajar mengajar dan hasil belajar. Kegiatan tersebut menggambarkan hal – hal yang akan dilakukan, cara melakukan, fasilitas yang diperlukan, waktu pelaksanaan dan cara mengetahui apakah pelaksanaan pembinaan berhasil atau tidak.
  1. Tujuan Pembinaan
Tujuan pembinaan adalah untuk memperbaiki proses dan hasil belajar mengajar yang mengacu kepada terjadinya perubahan – perubahan mengajar guru ke arah yang lebih baik, sekaligus perilaku siswa dari tidak tahu menjadi tahu.
  1. Fungsi Pembinaan
Program pembinaan berfungsi sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan dan alat untuk mengukur keberhasilan kegiatan pembinaan.
  1. Isi Program Pembinaan
Program pembinaan dimaksudkan untuk memperaiki dan meningkatkan proses dan hasil belajar mengajar sehingga isi  kegiatan pembinaan mengarah pada upaya peningkatan kemapuan profesional guru , antara lain berupa :
1.      Kemampuan menjabarkan Standar Kompetetnsi dan Kompetensi Dasar ke  dalam Silabus dan Rencana Persiapan Pembelajaran
2.      Kemampuan menyususn Perencanaan Persiapan mengajar
3.      kemampuan melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan baik
4.      kemampuan menilai kemajuan perkembangan anak
5.      kemampuan memberikan umpan balik secara teratur dan terus menerus
6.      kemampuan membuat dan menggunakan alat bantu mengajar secara sederhana
7.      kemampuan menggunakan dan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber dan media pembelajaran
8.      kemampuan membimbing dan melayani murid yang mengalami kesulitan belajar
9.      kemampuan mengatur waktu dan menggunakannnya secara efektif dan efisien untuk menyelesaikan program pembelajaran
10.  kemampuan menyajikan materi pelajaran dengan mempertimbangkan perbedaan individual diantara siswa
11.  kemampuan mengevaluasi hasil pembelajaran dengan menggunakan berbagai tehnik penilaian
Selain pembinaan yang bersifat kemampuan profesional guru isi pembinaan juga diarahkan kepada pembinaan sikap profesional guru yang meliputi :
1.      Terbuka terhadap adanya pembaharuan
2.      Mau menanggapi dan menghargai pendapat orang lain
3.      Mau mencobakan gagasan positif yang berasal dari guru yang lain
4.      Tidak mudah putus asa
5.      Memiliki rasa tanggungjawab yang tinggi
6.      Memiliki rasa percaya diri
7.      Mau bekerjasama dengan rakan guru yang lain
  1. Tehnik – Tehnik Pembinaan
Tehnik pembinaan atau pelayanan profesional untuk meningkatkan proses dan hasil belajar mengajar dilakukan dalam bentuk :
  1. Kunjungan Kelas
 Bentuk kunjungan kelas dilakukan dengan cara :
a.    Memberitahukan guru yang bersangkutan sebelum kunjungan
b.   Dilakukan tanpa memberitahukan lebih dahulu kepada guru yang bersangkutan
c.    Guru mengundang Kepala Sekolah atau Pengawas Pendidikan untuk mengadakan kunjungan


  1. Pertemuan Pribadi
 Pertemuan pribadi dilakukan dalam beberapa kemungkinan, yaitu :
·         Pertemuan pribadi yang dilakukan sebelum kunjungan pengamatan kelas dimaksudkan untuk membicarakan aspek – aspek kegiatan pembelajaran yang akan menjadi pusat perhatian pengamatan
·         Pertemuan pribadi yang dilakukan setelah kunjungan pengamatan kelas dimaksudakan untuk menganalisa aspek kekuatan dan kelemahan kegiatan pembelajaran dan merupakan umpan balik bagi guru untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar
·         Pertemuan pribadi dapat pula dilakukan atas keinginan guru jika guru merasakan adanya masalah dalam KBM.
  1. Rapat Dewan Guru
Rapat Dewan guru / rapat sekolah merupakan pertemuan antara semua guru dan kepala sekolah. Rapat dewan guru merupakan sarana komunikasi langsung antar kepala sekolah dan semua guru serta antar sesama guru.
Tujuan rapat dewan guru antara lain :
a.       mengatur dan menghimpun potensi guru yang berbeda tingkat pendidikan, pengalaman, dan kemampuan sebagai upaya untuk mengembangkan kualitas sekolah
b.      mendorong guru untuk memahami dan melaksanakan tugas dan tanggungjawab masing-masing dengan sebaik-baiknya
c.       mementukan cara-cara untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran
d.      meningkatkan arus komunikasi dan informasi antar guru, termasuk kepala sekolah.
  1. Kunjungan Antar Kelas
Ada bebrapa tahapan selama kunjungan kelas, antara lain :
    • Tahap Pertama : mengamati KBM dikelas yang dikunjungi
    • Tahap kedua : menyiapkan kegiatan pembelajaran bersama- sama dengan guru kelas
    • Tahap ketiga : Melakukan KBM bersama dengan guru kelas yang bertindak sebagai pengamat dan bila perlu memberikan bantuan langsung dalam suatu” Pengajaran Tim”.
  1. Kunjungan Sekolah
Kunjungan Sekolah dilakukan oleh Pengawas.

  1. Kunjungan Antar Sekolah
Kunjungan ke sekolah lain dengan maksud untuk mengamati keberhasilan sekolah yang dikunjungi dan hal yang baik untuk dapat dicontoh dan diterpkan disekolah sendiri.
  1. Penataran / Pelatihan / Work Shop
Kegiatan ini dilakukan baik oleh sendiri maupun mengikuti yang diadakan oleh dinas instansi terkait.

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

         Lokasi penelitian dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif NU 1 Sokawera Kecamatan Ciongok Kabupaten Banyumas.

B. Waktu dan Lamanya Penelitian

         Waktu penelitian selama kurang lebih satu bulan dimulai tanggal 5 Oktober sampai dengan tanggal 30 Oktober 2010.

C. Subyek Penelitian

         Subyek penelitian adalah guru kelas IV – VI yang berjumlah 6 orang guru yang terdiri dari 3 PNS dan 3 non PNS dengan latar belakang pendidikan yang berbeda – beda dan pengalaman mengajar yang rata – rata sama 6 – 9 tahun.

D. Variabel Penelitian

         Variabel penelitian ini adalah memilih dan menerapkan metode pembelajaran.

E. Tehnik Pengumpulan Data

         Tehnik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan pengamatan dan observasi. Alat pengumpul data menggunakan lembar pengamatan.



F. Tehnik Pembahasan

         Kemampuan guru dalam memilih dan menerapkan metode pembelajaran yang tepat masih rendah. Hal ini terlihat dalam setiap proses pembelajaran sebagian besar guru belum menggunakan metode yang bervariasi dan sesuai dengan materi yang diajarkan.
         Karena kemampuan memilih dan menerapkan metode pembelajaran yang tepat sangat penting peranannya dalam meningkatkan mutu pembelajaran, maka perlu adanya tindakan dari kepala sekolah melakukan pembinaan tekhnis pada guru – guru.

G. Rancangan Tindakan

         Rancangan tindakan dalam penelitian ini akan dilakukan dalam dua siklus. Lama setiap siklus kurang lebih 2 minggu.
Kegiatan pokok pada setiap siklus adalah : perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi serta refleksi.

           
Demikin proposal Penilaian Tindakan Sekolah ( PTS ) ini kami buat dalam rangka memenuhi tugas pada kegiatan Pelatihan Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah ( on job Service )  yang diselenggarakan oleh Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan ( LPMP ) Provinsi Jawa Tengah.


                                                                    Semarang,
                                                                     Peneliti



                                                                        (.................................................. )
                                                                        NIP . ..............................................