Lampiran I
Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan
Islam
Nomor : DJ.I/02/2012
PEDOMAN PELAKSANAAN
UJIAN AKHIR MADRASAH
BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN)
MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
DAN BAHASA ARAB
TINGKAT MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) ,
MADRASAH TSANAWIYAH (MTs), DAN
MADRASAH ALIYAH
TAHUN
PELAJARAN 2011/2012
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk mengukur ketercapaian kompetensi peserta didik sesuai dengan
standar
kompetensi, perlu dilakukan penilaian
hasil
belajar peserta didik pada akhir satuan pendidikan. Penilaian hasil belajar
tersebut dilakukan
melalui Ujian Nasional
dan
Ujian Madrasah.
Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional mata pelajaran PAI
dan
Bahasa Arab di MI
dan
MTs (yang
selanjutnya disebut Ujian Akhir Madrasah Berstandar
Nasional) tahun Pelajaran 2011/2012 diatur
melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam nomor
DJ.I/02/2012, meliputi mata
pelajaran Al-Qur'an-Hadis, Akidah-Akhlak, Fikih, Sejarah
Kebudayaan
Islam, Bahasa Arab, dan Ilmu
Kalam
Dalam rangka
menyamakan persepsi dan pemahaman tentang
Ujian Akhir
Madrasah Berstandar Nasional bagi pihak-pihak
terkait, perlu disusun suatu
pedoman yang memuat prinsip-prinsip umum penyelenggaraannya.
B. Tujuan dan Fungsi Ujian
Akhir Madrasah Berstandar Nasional
1. Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional bertujuan mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik pada akhir jenjang pada satuan pendidikan, sesuai dengan standar
kompetensi lulusan yang ditetapkan secara nasional.
2. Ujian Akhir Madrasah
Berstandar Nasional berfungsi sebagai
:
a. bahan
dalam pemetaan
dan umpan balik untuk
perbaikan
program pembelajaran Pendidikan
Agama Islam dan Bahasa
Arab di madrasah;
b. bahan pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan madrasah kepada stakeholder pendidikan
di
Kementerian Agama.
II. PESERTA
UJIAN AKHIR MADRASAH
BERSTANDAR NASIONAL
A. Persyaratan Peserta Ujian Akhir
Madrasah Berstandar Nasional
1. Peserta didik yang belajar tahun terakhir pada satuan
pendidikan
Madrasah Ibtidaiyah,
Madrasah
Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah
2. Peserta didik yang memiliki
laporan lengkap penilaian hasil belajar pada
satuan pendidikan
sampai dengan semester 1 tahun terakhir;
3. Peserta ujian Madrasah Tsanawiyah memiliki Ijazah Madrasah Ibtidaiyah
atau Sekolah Dasar;
4. Peserta
ujian
Madrasah Aliyah memiliki Ijazah Madrasah
Tsanawiyah atau
Sekolah Menengah Pertama;
5. Peserta didik yang karena alasan
tertentu dan disertai bukti yang sah
tidak
dapat mengikuti
UAMBN utama dapat mengikuti UAMBN
susulan;
6. Madrasah
dapat
menetapkan kriteria persyaratan
lain
sesuai
dengan
kondisi, situasi, dan kebutuhan setempat.
B. Pendaftaran Calon Peserta
Ujian Akhir Madrasah Berstandar
Nasional
1. Madrasah yang menggabung dan/atau penyelenggara ujian melakukan pendaftaran calon
peserta dengan menggunakan format
pendaftaran;
2. Madrasah mengirimkan daftar calon peserta ujian ke Kemenag
Kabupaten/Kota u.p. Kasi Mapenda/Keppenda Islam;
3. Kasi Mapenda/Keppenda Islam Kabupaten/Kota
menyusun
rekapitulasi dan menyerahkan data calon peserta Ujian Akhir Madrasah Berstandar
Nasional serta mengirimkan data tersebut ke Kanwil Kementerian Agama
Provinsi
u.p.
Kabid Mapenda/Keppenda
Islam;
4. Bidang Mapenda/Keppenda Islam menyusun rekapitulasi dan
menyerahkan data calon peserta ujian serta mengirim data tersebut ke
Direktorat Pendidikan Madrasah.
III. ORGANISASI PENYELENGARA UJIAN
AKHIR MADRASAH BERSTANDAR
NASIONAL
A. Penyelenggara Ujian Akhir Madrasah Berstandar
Nasional
1. Penyelenggara Ujian Akhir
Madrasah Berstandar Nasional
pada madrasah negeri dan swasta ditetapkan oleh Kanwil Kemenag Provinsi atas usulan dari
Kemenag Kabupaten/Kota berdasarkan status akreditasi dan/atau kelayakan sebagai
penyelenggara
ujian;
2. Madrasah yang tidak ditetapkan sebagai madrasah penyelenggara ujian
madrasah dapat menggabung pada madrasah penyelenggara
terdekat;
3. Kepala madrasah yang ditetapkan sebagai penyelenggara ujian madrasah bertanggung jawab atas penyelenggaraan Ujian Akhir Madrasah
Berstandar
Nasional.
B. Kewenangan dan Tanggung
Jawab Penyelenggara Ujian
Akhir Madrasah
Berstandar Nasional
1. Penyelenggara Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional dapat
membentuk dan menetapkan panitia penyelenggara ujian madrasah yang terdiri dari
ketua, sekretaris, bendahara, dan anggota sesuai dengan kebutuhan.
2. Penyelenggara bertanggung jawab atas penyelenggaraan ujian madrasah
mulai dari
persiapan, pelaksanaan, sampai dengan pelaporan.
IV. PENYIAPAN BAHAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL
A. Mata Pelajaran yang
Diujikan
1. Mata pelajaran
yang diujikan adalah Al-Qur’an-Hadis, Akidah, Akidah-Akhlak, Fikih,
Sejarah Kebudayaan Islam,
Bahasa
Arab, dan Ilmu Kalam
2. Ujian dilaksanakan
melalui ujian
tertulis
sesuai dengan
karakteristik mata
pelajaran yang diujikan.
Bagi
mata
pelajaran
yang
perlu diujikan secara praktik, dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
B. Penyiapan Bahan Ujian
1. Bahan ujian untuk setiap mata
pelajaran disusun dengan mengacu pada
Permenag nomor 2 tahun 2008 tentang
Standar Kompetensi Lulusan dan Standar
Isi Pendidikan
Agama Islam dan Bahasa
Arab di madrasah;
2. Bahan ujian mencakup (1) penyusunan kisi-kisi (2) penulisan soal, penelaahan
soal dan perakitan soal, (3) penyiapan master copy naskah soal,
(4) blangko daftar
hadir, dan berita acara;
3. Perangkat naskah soal ujian terdiri atas : (1) naskah soal, (2) kunci jawaban (3) lembar jawaban dan (4) pedoman penilaian/penskoran, blangko penilaian, blangko
daftar hadir, dan berita acara;
4. Naskah
soal terdiri atas naskah
soal ujian utama dan ujian susulan;
5. Penyiapan perangkat kisi-kisi dan naskah soal dilakukan oleh tim penyusun yang dibentuk oleh Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam;
6. Tim penyusun perangkat naskah soal harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
a. Menguasai materi pembelajaran
yang akan diujikan;
b. Mempunyai kemampuan dan pengalaman
dalam penyusunan naskah
soal, diutamakan bagi guru yang sudah dilatih di
bidang penilaian pendidikan;
c. Memiliki sikap dan perilaku yang jujur, bertanggung jawab, teliti, tekun,
dan dapat memegang teguh kerahasiaan.
7. Kantor Kementerian Agama Provinsi u.p. Bidang Mapenda/Keppenda Islam atau Kemenag Kabupaten/Kota u.p. Kasi Mapenda/Keppenda Islam
Kabupaten/Kota menggandakan soal Ujian Akhir Madrasah Berstandar
Nasional.
8. Jumlah butir soal dan alokasi waktu
UAMBN
adalah sebagai berikut :
No.
|
Mata Pelajaran
|
Jumlah
Butir Soal
|
Alokasi
Waktu
|
Keterangan
|
1
|
Al-Qur’an-Hadis
|
50 PG
|
90 menit
|
MI, MTs, MA (IPA,
IPS, Bahasa)
|
2
|
Fikih
|
50 PG
|
90 menit
|
MI, MTs, MA (IPA,
IPS, Bahasa)
|
3
|
Akidah-Akhlak
|
50 PG
|
90 menit
|
MI, MTs, MA (IPA,
IPS, Bahasa)
|
4
|
Sejarah Kebudayaan
Islam
|
50 PG
|
90 menit
|
MI, MTs, MA (IPA,
IPS, Bahasa, Agama)
|
5
|
Bahasa Arab
|
50 PG
|
90 menit
|
MI, MTs, MA (IPA,
IPS, Bahasa,Agama)
|
7
|
Akhlak
|
50 PG
|
90 menit
|
MA (Agama)
|
6
|
Ilmu Kalam)
|
50 PG
|
90 menit
|
MA (Agama)
|
9. Naskah soal diketik terbaca, digandakan, dan dikemas dengan
memperhatikan kelayakan
kualitas bahan ujian.
10. Naskah soal dan bahan ujian disimpan di tempat yang terjamin keamanan dan
kerahasiaannya.
V. PELAKSANAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL
A. Waktu Pelaksanaan Ujian
Ujian dilaksanakan satu kali
dalam satu tahun pelajaran.
1. Ujian
dilaksanakan sebelum pelaksanaan Ujian Nasional.
2. Jadwal
pelaksanaan
UAMBN sebagai berikut :
2.1. Tingkat Madrasah Ibtidaiyah
No
|
Jenis UAMBN
|
Hari dan Tanggal
|
Pukul
|
Mata Pelajaran
|
1
|
Utama
|
Senin, 2 April 2012
|
08.00 – 09.30
|
Al-Qur’an-Hadis
|
10.00 – 11.30
|
Akidah-Akhlak
|
|||
Susulan
|
Senin, 9 April 2012
|
08.00 – 09.30
|
Al-Qur’an-Hadis
|
|
10.00 – 11.30
|
Akidah-Akhlak
|
|||
2
|
Utama
|
Selasa, 3 April 2012
|
08.00 – 09.30
|
Fikih
|
10.00 – 11.30
|
Sejarah
Kebudayaan Islam
|
|||
Susulan
|
Selasa, 10 April
2012
|
08.00 – 09.30
|
Fikih
|
|
10.00 – 11.30
|
Sejarah
Kebudayaan Islam
|
|||
3
|
Utama
|
Rabu, 4 April 2012
|
08.00 – 09.30
|
Bahasa Arab
|
Susulan
|
Rabu, 11 April 2012
|
08.00 – 09.30
|
Bahasa Arab
|
2.2. Tingkat Madrasah Tsanawiyah
No
|
Jenis UAMBN
|
Hari dan Tanggal
|
Pukul
|
Mata Pelajaran
|
1
|
Utama
|
Senin, 26 Maret 2012
|
08.00 – 09.30
|
Al-Qur’an-Hadis
|
10.00 – 11.30
|
Akidah-Akhlak
|
|||
Susulan
|
Senin, 2 April 2012
|
08.00 – 09.30
|
Al-Qur’an-Hadis
|
|
10.00 – 11.30
|
Akidah-Akhlak
|
|||
2
|
Utama
|
Selasa,
27
Maret
2012
|
08.00 – 09.30
|
Fikih
|
10.00 – 11.30
|
Sejarah
Kebudayaan Islam
|
|||
Susulan
|
Selasa, 3 April
2012
|
08.00 – 09.30
|
Fikih
|
|
10.00 – 11.30
|
Sejarah
Kebudayaan Islam
|
|||
3
|
Utama
|
Rabu, 28 Maret 2012
|
08.00 – 09.30
|
Bahasa Arab
|
Susulan
|
Rabu, 4 April
2012
|
08.00 – 09.30
|
Bahasa Arab
|
2.3.1 Madrasah
Aliyah Program IPA, IPS dan Bahasa
No
|
Jenis UAMBN
|
Hari dan Tanggal
|
Pukul
|
Mata Pelajaran
|
1
|
Utama
|
Senin, 19 Maret
2012
|
08.00- 09.30
|
Al-Qur’an-Hadis
|
10.00 – 11.30
|
Akidah-Akhlak
|
|||
Susulan
|
Senin, 26 Maret
2012
|
08.00 – 09.30
|
Al-Qur’an-Hadis
|
|
10.00 – 11.30
|
Akidah-Akhlak
|
|||
2
|
Utama
|
Selasa, 20 Maret
2012
|
08.00 – 09.30
|
Sejarah
Kebudayaan Islam
|
10.00 – 11.30
|
Fikih
|
|||
Susulan
|
Selasa, 27 Maret
2012
|
08.00 – 09.30
|
Sejarah
Kebudayaan Islam
|
|
10.00 – 11.30
|
Fikih
|
|||
3
|
Utama
|
Rabu, 21 Maret 2012
|
08.00 – 09.30
|
Bahasa Arab
|
Susulan
|
Rabu, 28 Maret 2012
|
08.00 – 09.30
|
Bahasa Arab
|
2.3.2 Madrasah Aliyah Program Agama
No
|
Jenis UAMBN
|
Hari dan Tanggal
|
Pukul
|
Mata Pelajaran
|
1
|
Utama
|
Senin, 19 Maret
2012
|
08.00- 09.30
|
Ilmu Kalam
|
10.00 – 11.30
|
Akhlak
|
|||
Susulan
|
Senin, 26 Maret
2012
|
08.00 – 09.30
|
Ilmu Kalam
|
|
10.00 – 11.30
|
Akhlak
|
|||
2
|
Utama
|
Selasa, 20 Maret
2012
|
08.00 – 09.30
|
Sejarah
Kebudayaan Islam
|
Susulan
|
Selasa, 27 Maret
2012
|
08.00 – 09.30
|
Sejarah
Kebudayaan Islam
|
|
3
|
Utama
|
Rabu, 21 Maret 2012
|
08.00 – 09.30
|
Bahasa Arab
|
Susulan
|
Rabu, 28 Maret 2012
|
08.00 – 09.30
|
Bahasa Arab
|
C. Pengaturan Ruang Ujian
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pengaturan ruang ujian
:
1. Menggunakan
ruang kelas yang aman dan memadai untuk ujian serta jauh
dari kebisingan;
2. Setiap ruang
ditempati paling
banyak 20 siswa;
3. Setiap meja diberi tanda nomor peserta ujian;
4. Gambar atau alat peraga yang berkaitan dengan materi ujian tidak boleh berada dalam ruang ujian.
D. Sistem Pengawasan Ujian
1. Pengawasan ujian dilakukan oleh guru dengan sistem pengawasan silang antara
guru mata pelajaran di
madrasah penyelenggara.
2. Setiap ruang
ujian diawasi oleh 2
(dua) orang pengawas
ujian.
3. Tugas
pengawas ujian antara
lain :
a. Mengecek kesiapan ruang
ujian;
b. Mengecek tempat
duduk peserta ujian sesuai dengan nomornya;
c. Mengecek dan mengawasi peserta ujian sesuai dengan tata tertib ujian;
d. Menerima dan memeriksa bahan ujian yang terdiri atas naskah soal,
lembar jawaban, daftar hadir, dan berita acara;
e. Menunjukkan kepada peserta ujian bahwa sampul naskah soal masih
dalam keadaan
tersegel;
f. Membuka sampul naskah
soal dan
membagikannya kepada
peserta
ujian;
g. Membacakan tata tertib ujian dan petunjuk pengerjaan soal;
h. Memberitahukan peserta ujian waktu mulai dan berakhirnya
pelaksanaan
ujian;
i. Mengisi berita acara pelaksanaan ujian;
j. Menjaga ketertiban selama pelaksanaan ujian;
k. Mengumpulkan lembar jawaban dan naskah soal yang telah digunakan
serta memasukannya ke
dalam amplop;
l. Menyerahkan amplop lembar jawaban dan amplop naskah soal kepada
panitia penyelenggara.
4. Pengawas ujian tidak diperkenankan menjelaskan materi soal kepada
peserta ujian;
5. Pengawas ujian harus
menjaga ketenangan
suasana ujian
yang
sedang
berlangsung.
E. Tata Tertib
Peserta Ujian Akhir Madrasah Berstandar
Nasional
Tata tertib untuk peserta ujian adalah:
1. Peserta memasuki
ruangan
ujian setelah
tanda masuk dibunyikan,
10 (sepuluh) menit sebelum ujian dimulai;
2. Peserta dilarang
membawa catatan dalam bentuk apapun ke dalam ruang
ujian;
3. Peserta wajib membawa alat tulis yang diperlukan dan tidak
diperkenankan saling meminjam
antar peserta ujian;
4. Peserta wajib mengisi
daftar hadir;
5. Peserta
mengerjakan soal
sesuai dengan batas waktu yang disediakan;
6. Peserta yang memerlukan penjelasan dapat bertanya kepada pengawas
ujian;
7. Peserta yang datang
terlambat
hanya
diperbolehkan mengikuti
ujian setelah
mendapatkan izin dari kepala madrasah penyelenggara dan tidak diberikan perpanjangan
waktu;
8. Peserta yang
akan meninggalkan ruangan
selama ujian berlangsung, harus mendapatkan izin dari pengawas ujian, dan tidak melakukannya berulang
kali;
9. Peserta dilarang
menyontek atau bekerja sama dengan peserta lain;
10. Peserta yang telah selesai mengerjakan soal sebelum berakhirnya waktu
yang ditetapkan diperbolehkan meninggalkan ruang ujian dengan
meninggalkan naskah soal beserta lembar jawaban di atas meja dengan posisi
terbalik;
11. Peserta harus
berhenti mengerjakan soal
ujian setelah
pengawas
memberitahukan tanda batas waktu
selesai;
12. Lembar jawaban dan naskah soal disatukan dan ditinggalkan di atas meja masing-masing;
13. Semua peserta meninggalkan ruang ujian dengan tertib
dan
tenang setelah batas
waktu
berakhir;
14. Peserta yang melanggar tata tertib ujian dapat diberikan peringatan atau
teguran. Apabila
peserta
tersebut melakukan
pelanggaran berikutnya, madrasah dapat
mengambil langkah dan
memberikan sanksi sesuai dengan tingkat pelanggaran.
E. Ujian Susulan bagi
Peserta Ujian
Akhir Madrasah Berstandar Nasional
Madrasah melakukan ujian susulan dengan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
1. Ujian susulan diperuntukkan bagi
peserta yang
tidak dapat mengikuti satu atau
lebih
mata
ujian
utama berdasarkan alasan yang sah;
2. Ujian susulan menggunakan bahan ujian susulan;
3. Pelaksanaan
ujian
susulan mengikuti jadwal
yang
telah ditetapkan.
VI. PEMERIKSAAN DAN PENILAIAN HASIL UJIAN AKHIR MADRASAH
BERSTANDAR NASIONAL
A. Pemeriksaan dan Penilaian Hasil Ujian
Hasil ujian dinilai oleh tim guru, dengan memperhatikan antara lain hal-hal sebagai
berikut:
1. Pemeriksaan
ujian
dilakukan di madrasah
penyelenggara;
2. Penilaian hasil
ujian dilakukan secara objektif;
3. Pemeriksaan ujian dilakukan oleh dua orang
korektor, kemudian rata-rata dari keduanya dijadikan sebagai nilai akhir, jika terjadi perbedaan nilai
2,00 (skala 0 s.d. 10), diperlukan
korektor ketiga dan
rata-rata dari
ketiganya dijadikan
nilai akhir.
B. Nilai Ujian
Akhir Madrasah Berstandar Nasional
Nilai Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional ditulis dalam bentuk angka dengan skala 0 sampai dengan 10 dengan
dua angka desimal di belakang koma.
C. Pengisian dan Penerbitan SKHUAMBN
1. Blangko SKHUAMBN bersifat
nasional dan disediakan oleh Kementerian
Agama.
2. Distribusi SKHUAMBN ke madrasah dilakukan oleh Bidang
Mapenda/Keppenda Islam, berdasarkan laporan hasil
Ujian Akhir
Madrasah Berstandar Nasional.
3. Pengisian blangko SKHUAMBN dilakukan oleh madrasah penyelenggara ujian sesuai dengan pedoman yang berlaku.
4. SKHUAMB diterbitkan dan ditandatangani oleh kepala madrasah
penyelenggara
ujian serta dibubuhi
stempel
madrasah penyelenggara.
VII. PEMBIAYAAN
UJIAN AKHIR MADRASAH
BERSTANDAR NASIONAL
Biaya penyelenggaraan Ujian Akhir
Madrasah Berstandar Nasional dibebankan
kepada
DIPA Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, dan DIPA Kanwil Depag
Provinsi Tahun Anggaran 2012.
VIII. PEMANTAUAN DAN
EVALUASI
UJIAN AKHIR
MADRASAH BERSTANDAR
NASIONAL
1. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama dapat
membentuk tim pemantau dan evaluasi tingkat pusat.
2. Kantor Kementerian Agama Provinsi dapat membentuk dan menetapkan
tim pemantau dan evaluasi sesuai
dengan kewenangan
masing-masing.
3. Kantor kementerian agama
Kabuapaten/Kota
dapat membentuk tim pemantau
dan
evaluasi sesuai dengan kewenangan masing-masing.
4. Tim pemantau melaksanakan pemantauan dan evaluasi pada setiap tahap
penyelenggaraan ujian.
IX. PELAPORAN
UJIAN AKHIR MADRASAH
BERSTANDAR NASIONAL
1. Madrasah
penyelenggara
menyusun laporan
pelaksanaan
dan laporan
hasil ujian, serta menyampaikannya
kepada Kator
Kementerian Agama Kabupaten/Kota setempat. Laporan pelaksanaan ujian madrasah memuat informasi antara lain tentang penyiapan
bahan, pelaksanaan ujian, pengawasan, pemeriksaan hasil ujian, dan permasalahan serta
pemecahannya. Laporan hasil ujian berisi,
antara lain: nilai ujian peserta didik dan nilai
rata-rata
mata pelajaran;
2. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota u.p. Kasi Mapenda/Keppenda Islam membuat
rekapitulasi laporan dan hasil ujian kemudian menyampaikannya ke Kantor Kementerian Agama Provinsi u.p.
Kabid Mapenda/Keppenda
Islam;
3. Kanwil
Depag Provinsi u.p.
Kabid
Mapenda/Keppenda Islam
membuat
rekapitulasi laporan dan hasil ujian kemudian menyampaikan
laporan tersebut ke Direktorat Jenderal Pendidikan
Islam melalui Direktorat
Pendidikan Madrasah.
Ditetapkan di : Jakarta
pada
Tanggal : 3 Januari 2012
a.n. Direktur Jenderal
Direktur
Pendidikan Madrasah,
Di cap dan di
ttd.
Prof. Dr. H.
Dedi Djubaedi, M.Ag. NIP. 195903201984031002